erp software

Pengertian dan Metode ERP (Enterprise Resources Planning)

Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan sistem yang dibutuhkan perusahaan menengah ke atas untuk meningkatkan efisiensi bisnis, terutama di dalam aspek operasional. 

ERP menyediakan sistem antarmuka yang terintegrasi untuk mengelola data dan proses bisnis dari berbagai departemen dalam perusahaan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya, dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.  

Pengertian ERP dan Contohnya 

ERP adalah sistem manajemen informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola berbagai aspek bisnis, seperti operasi, produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia. Kepanjangan ERP adalah Enterprise Resources Planning.

Secara umum penerapan ERP bertujuan untuk meningkatkan efisiensi aktivitas operasional bisnis. Beberapa contoh perusahaan ERP adalah SAP, Oracle, Odoo, Microsoft, dan iDempiere. 

Jenis-Jenis ERP  

Ada beberapa jenis ERP yang digunakan oleh perusahaan, di antaranya:

  1. ERP Modul Terpisah: sistem ini terdiri dari beberapa modul yang dapat dibeli dan diinstal sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya, perusahaan dapat membeli modul keuangan dan sumber daya manusia, tetapi tidak perlu membeli modul produksi.
  2. ERP Vertikal: sistem ini dikembangkan khusus untuk industri tertentu, seperti retail, manufaktur, atau jasa keuangan. Ini menyediakan fitur yang sesuai dengan proses bisnis yang spesifik pada industri tersebut.
  3. ERP Horizontal: sistem ini dikembangkan untuk digunakan di berbagai industri dan menyediakan fitur yang umum digunakan di berbagai perusahaan, seperti pembelian, penjualan, dan keuangan.
  4. ERP Cloud: sistem ini dihosting di cloud dan dapat diakses dari mana saja melalui internet. Ini menyediakan fleksibilitas dan biaya yang lebih rendah karena perusahaan tidak perlu membeli perangkat keras atau mengelola infrastruktur sendiri. 

Keuntungan Menggunakan ERP 

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan ERP, di antaranya:

  1. Efisiensi operasional: ERP memungkinkan perusahaan untuk mengelola data dan proses bisnis dari berbagai departemen dalam satu sistem yang terintegrasi, sehingga mengurangi duplikasi data dan waktu yang dibutuhkan untuk mengelola proses bisnis.
  2. Biaya yang lebih rendah: ERP dapat menurunkan biaya dengan mengurangi duplikasi data, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi kebutuhan akan perangkat keras dan perangkat lunak tambahan.
  3. Peningkatan kualitas pelayanan: ERP dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan dengan menyediakan informasi yang lebih cepat dan akurat tentang produk dan layanan yang tersedia.
  4. Dukungan mobile: ERP yang dapat diakses dari perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet, memungkinkan para manajer dapat mengakses data dan melakukan proses bisnis dari mana saja dan kapan saja.  

Metode ERP

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam implementasi ERP, di antaranya:

  1. Metode Big Bang: metode ini melibatkan implementasi seluruh sistem ERP dalam satu kali implementasi besar-besaran. Ini menyediakan perubahan yang signifikan dan cepat, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi dan biaya yang lebih tinggi.
  2. Metode Phased: metode ini melibatkan implementasi sistem ERP secara bertahap, dengan fokus pada satu atau beberapa departemen atau proses bisnis dalam setiap tahap. Ini memungkinkan perusahaan untuk meminimalkan risiko dan biaya, tetapi juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan implementasi.
  3. Metode Pilot: metode ini melibatkan implementasi sistem ERP pada skala yang lebih kecil dan dibatasi pada satu atau beberapa departemen atau proses bisnis. Ini memungkinkan perusahaan untuk menguji sistem dan melakukan perbaikan sebelum implementasi di skala yang lebih besar.
  4. Metode Modular: metode ini melibatkan implementasi modul-modul ERP secara terpisah dan dapat diintegrasikan secara bertahap. Ini memungkinkan perusahaan untuk menambah atau mengubah modul sesuai dengan kebutuhan perubahan bisnis. 

Demikianlah penjelasan ERP yang dibutuhkan oleh perusahaan menengah ke atas. ERP kependekan dari Enterprise Resources Planning. ERP perusahaan bertujuan untuk meningkatkan efisieni operasional bisnis. Kini sudah banyak perusahaan ERP Indonesia yang menyediakan layanan dan dukungan yang lengkap, salah satunya ERP iDempiere.

Contoh Software ERP untuk Perusahaan Manufaktur

Perusaaan manufaktur di Indonesia menyerap amat banyak tenaga kerja, sehingga turut meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat. Sebagai pihak yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi, perusahaan ini tentu membutuhkan software ERP demi efisiensi bisnis. Contoh software ERP seperti apakah yang dapat digunakan oleh perusahaan manufaktur? 

ERP atau Enterprise Resource Planning adalah sistem terpadu yang dapat  mengintegrasikan seluruh sumber daya dan proses operasional suatu perusahaan. Penggunaan sistem ERP dapat memudahkan proses perencanaan dan pengelolaan sumber daya perusahaan.  

Mengenal Bisnis Perusahaan Manufaktur 

Sebelum mengetahui contoh software ERP yang cocok untuk perusahaan manufaktur, mari kenali aktivitas bisnis dari perusahaan manufaktur terlebih dahulu.

Perusahaan manufaktur adalah suatu badan usaha yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai jual tertentu. Untuk mengolahnya, diperlukan mesin, peralatan, tenaga kerja, dan prosedur operasi standar yang jelas dan memadai. Di Indonesia sendiri, perusahaan manufaktur terkadang disebut sebagai pabrik.  

Ada banyak proses yang perlu dilakukan oleh perusahaan manufaktur, yakni: perencanaan produksi, kegiatan produksi, pemantauan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi, pesanan pelanggan, hingga pengiriman pesanan. 

Terkenal sebagai industri yang menyediakan berbagai kebutuhan pasar, proses produksi dari perusahaan ini melibatkan banyak faktor, yaitu: sumber daya alam, sumber daya manusia, serta berbagai mesin dan peralatan kecil maupun besar. Nah, ERP dapat membantu proses bisnis perusahaan manufaktur.

Contoh Software ERP untuk Perusahaan Manufaktur 

Lantas, contoh software ERP seperti apakah yang diperlukan oleh perusahaan ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnisnya? Anda mungkin pernah mendengar tentang software manufaktur. Apakah software tersebut sama dengan software ERP yang bisa digunakan oleh perusahaan manufaktur? Jawabannya: berbeda. 

Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem terpadu yang mampu mengitegrasikan seluruh proses bisnis dan sumber daya perusahaan. Singkatnya, ERP merupakan paket modul yang mencakup seluruh proses bisnis dari suatu perusahaan. Tidak seperti pada software manufaktur biasa, dengan ERP, Anda tidak perlu meng-install beberapa software yang dibutuhkan satu per satu.  

Contoh penerapan ERP pada perusahaan manufaktur adalah tersedianya informasi real time dan akurat tentang produksi, pergerakan barang, distribusi, dan pengiriman barang tersebut. Dengan demikian contoh software ERP yang dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur harus mencakup setidaknya 5 modul berikut:   

Manufacturing Management 

Modul ERP ini mampu menyederhanakan semua proses manufaktur yang memiliki kompleksitas tingkat tinggi, sehingga setidaknya meliputi: perencanaan produksi, pengelolaan anggaran, pemantauan stok bahan baku dan barang jadi, pengaturan rute produksi. 

Inventory Management 

Modul yang sering disebut sebagai ERP inventory ini berfungsi untuk mengelola bahan baku maupun aset perusahaan manufaktur. Karena itu, modul dari ERP inventory setidaknya harus meliputi: pelacakan stok, pemesanan ke pemasok, dan pengendalian pembelian. 

Supply Chain Management (SCM) 

Modul dari ERP SCM ini mampu menyediakan visibilitas ke seluruh rantai pasokan, dari awal sampai akhir, sehingga meminimalkan risiko kekeliruan maupun kehilangan barang di tengah-tengah proses. 

ERP SCM yang diimplementasikan di perusahaan manufaktur wajib dilengkapi fitur berikut: manajemen perencanaan, pemasok, pesanan, pengadaan, inventaris, pelacakan, pengiriman, dan pengembalian barang.     

Customer Relationship Management (CRM) 

Meskipun pelanggannya jarang terlihat, tetapi bukan berarti perusahaan manufaktur tidak memiliki pelanggan tetap. Para distributor dan bahkan konsumen akhir (individu) merupakan pelanggan yang perlu dijaga. Untuk itu, ERP CRM di perusahaan manufaktur setidaknya harus memiliki fitur sales pipeline, pencatatan riwayat transaksi pelanggan, dan perilaku pembelian pelanggan.     

Human Resource Management (HRM) 

Modul yang sering disebut ERP HRD ini sangat membantu jenis perusahaan apa pun di dalam mengelola sumber daya manusia dengan lebih efisien dan teratur, terlebih di perusahaan manufaktur yang memiliki banyak sekali tenaga kerja. 

Oleh karena itu, modul dari ERP HRD ini dilengkapi berbagai fitur fungsional, antara lain: manajemen informasi karyawan, pelacakan absensi, penggajian dan pengupahan, pengelolaan pajak, rekrutmen, penilaian kerja karyawan, dan reimbursement (pengembalian dana).  

Kesimpulan 

Penerapan software ERP untuk perusahaan manufaktur sangat penting demi meningkatkan efisiensi dan keteraturan di dalam setiap proses bisnis yang dijalankan. Untuk itu, perusahaan manufaktur membutuhkan software ERP yang mencakup modul manufacturing management, inventory management, SCM, CRM, dan HRM. 

Contoh software ERP yang dapat mengakomodasi konfigurasi kelima modul tersebut adalah iDempiere. Software ERP yang satu ini dapat disesuaikan dengan keunikan proses bisnis Anda, sehingga tak perlu khawatir jika membutuhkan modul atau plugin tambahan. Selain itu, ERP open source ini juga bisa digunakan tanpa jumlah maksimal pengguna (unlimited user) dan tanpa biaya lisensi.  

4 Manfaat Software ERP di Perusahaan Konstruksi

Manfaat Software ERP di Perusahaan Konstruksi

Software ERP (Enterprise Resource Planning) kini semakin banyak digunakan untuk mengintegrasikan berbagai proses bisnis yang ada, tak terkecuali di perusahaan konstruksi, yang terkenal akan aneka ragam proyek bangunan. 

Hermawan Kartajaya di dalam bukunya, Kompas seratus, (2009:241) menyatakan bahwa perusahaan konstruksi umumnya menyediakan layanan berupa perencanaan, pengawasan proyek, manajemen konstruksi, dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk bangunan perumahan hingga infrastruktur. 

4 Manfaat Software ERP bagi Perusahaan Konstruksi 

Meskipun dirancang berdasarkan praktik terbaik bisnis, tetapi software ERP tetap bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan perusahaan. Lantas, apa saja manfaat ERP untuk perusahaan konstruksi? Enterprise Resource Planning setidaknya menyediakan 4 manfaat penting bagi perusahaan konstruksi, antara lain: 

Memudahkan Perencanaan yang Tepat  

Analisis dari proyek konstruksi sebelumnya sangat penting untuk menghindari kesalahan yang sama di proyek selanjutnya, sehingga dibutuhkan data yang akurat dari proyek sebelumnya. Untuk memperoleh data yang akurat, maka dibutuhkan penyimpanan data yang real time dari setiap proyek yang sedang berjalan. 

Software ERP mampu menyimpan, mengolah, dan menyajikan data secara akurat dan real time untuk membantu manajemen di dalam menganalisis kondisi bisnis dan melakukan perencanaan yang tepat untuk proyek selanjutnya. 

Mempermudah Penganggaran 

Setiapp kegiatan konstruksi berkaitan erat dengan kontrak dan biaya pengerjaan, sehingga perusahaan konstruksi harus mampu menentukan perkiraan biaya setepat mungkin sebelum melakukan tender dengan klien.  

Nah, ERP juga mampu membantu analisis dan perencanaan di dalam penganggaran, karena pengeluaran dan pemasukan tersusun dengan rapi. Sistem ERP dapat menentukan estimasi yang akurat untuk bahan baku, biaya operasional, tenaga kerja, waktu pengerjaan, pajak, dan lain sebagainya. 

Sistem ERP ini tentu sangat membantu perusahaan konstruksi, karena setiap proyek memiliki kebutuhan dan anggaran yang berbeda-beda. Tak hanya itu, sistem ERP juga mampu dapat memberikan informasi tentang jumlah pendapatan dan kerugian (jika terjadi suatu kondisi tertentu) yang akan diperoleh dari setiap proyek, sehingga memampukan perusahaan untuk mengatur biaya dan waktu dengan lebih tepat dan efisien. 

Menyederhanakan Pengelolaan Proyek

Pengelolaan proyek di bidang konstruksi sangat jauh dari kata mudah. Agar proyek berjalan sesuai rencana, diperlukan pengelolaan sumber daya berupa pembagian tugas dan pemantauan yang tepat.

Oleh karena itu, ERP Project Management System sangat dibutuhkan untuk membuat milestone (estimasi waktu penyelesaian pengerjaan), alokasi distribusi pekerja, dan pencatatan waktu kerja di setiap lokasi proyek. Semua hal tersebut tentu menjadi jauh lebih sederhana dan cepat saat menggunakan ERP software daripada dilakukan secara manual.  

ERP software juga menyuguhkan data yang real time, sehingga memudahkan kontraktor untuk memantau waktu dari setiap tugas, sehingga memudahkan penagihan. Selain itu, tim pemasaran juga dapat menampilkan setiap data (bukan yang bersifat confidential) sebagai referensi kepada calon klien potensial berdasarkan pertimbangan setiap kontraktor. 

Meningkatkan Return on Investment 

Return on Investment (ROI) adalah persentase keuntungan atas total investasi. Setiap perusahaan konstruksi tentu perlu meningkatkan ROI dengan bantuan ERP software. Sistem ERP dapat membantu untuk menata ulang dan mengendalikan pengeluaran bagi bahan baku dan karyawan, sehingga dapat mengurangi biaya yang tak diperlukan hingga memastikan proyek selesai sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan. 

6 Modul ERP bagi Perusahaan Konstruksi 

Setelah mengetahui apa saja manfaat software ERP bagi perusahaan konstruksi atau disebut juga ERP kontraktor, kini saatnya untuk mengetahui modul ERP apa saja yang dibutuhkan oleh proses bisnis perusahaan konstruksi, yaitu: 

Project Management System 

Modul project management system dilengkapi berbagai fitur fungsional, seperti perencanaan, manajemen tugas, penjadwalan, pemantauan, dan peninjauan. Hal ini tentu sangat membantu project manager untuk menuntaskan proyek dengan lebih mudah dan efisien.  

Accounting System 

Modul accounting system dapat menghemat waktu, biaya, dan penggunaan kertas yang berdampak buruk bagi bumi. Selain itu, akses data ke modul dari ERP akuntansi yang bersifat real time juga meningkatkan visibilitas keuangan, sehingga semakin sulit untuk dimanipulasi. 

Tak hanya itu, modul yang sering disebut ERP akuntansi ini juga dapat membantu untuk menghasilkan forecast (perkiraan) arus kas di dalam beberapa waktu mendatang. Dengan begitu, manajemen juga akan dapat mengambil keputusan finansial dengan lebih bijak dan cepat. 

Customer Relationship Management (CRM) 

Sesuai namanya, modul CRM berfungsi untuk mengelola pelanggan maupun calon klien sampai menjadi klien tetap. Sistem ERP di dalam modul CRM memudahkan perusahaan konstruksi untuk mengelola database dari setiap klien dan calon klien yang ada.  

Modul CRM umumnya dilengkapi dengan fitur penerimaan leads (prospek), email otomatis, kategorisasi leads, jadwal tindak lanjut, integrasi dengan email, chat, dan telepon, serta integrasi dengan penjualan.   

Inventory Management  

Sering disebut ERP Inventory, modul ini berfungsi untuk memantau persediaan dari sebuah perusahaan konstruksi, baik bahan baku maupun aset. Oleh karena itu, modul ERP untuk perusahaan konstruksi ini terdiri dari fitur manajemen stok, pemasok (supplier), dan laporan inventaris.   

Human Resource Information System

Banyaknya jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk suatu proyek memerlukan pengelolaan yang mudah dan akurat, agar tidak terjadi kekeliruan, baik di dalam proses rekrutmen pendataan karyawan, pemantauan kinerja karyawan, maupun pengambilan keputusan. Nah, modul dari pengembangan sistem informasi ERP ini hadir dengan berbagai fitur fungsional, antara lain: rekrutmen, absensi, dan penilaian, yang dapat meringankan beban kerja divisi HR.  

Payroll Management

Modul ERP Payroll Management dirancang terpisah dari ERP HRD, karena lebih berfokus pada perhitungan gaji dan upah karyawan, pajak, serta biaya operasional. Dengan demikian, maka modul ini akan diakses oleh 2 divisi, yaitu: finance & accounting dan HRD. 

Demikianlah deretan modul ERP yang sangat bermanfaat bagi setiap perusahaan konstruksi. Sebelum memilih software ERP, pastikan modul dan layanan dari software tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan.